Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) mendorong PT Pertagas Niaga (PTGN) memperluas jaringan gas pipa hingga ke seluruh Aceh, khususnya ibu kota provinsi. Langkah ini dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan retail, sekaligus mengurangi beban subsidi pemerintah pada program LPG.
“Kami sangat mengharapkan program penyaluran gas di Banda Aceh ini dapat dieksplorasi oleh PTGN mengingat permintaan cukup besar,” kata Kepala BPMA, Nasri Djalal, usai menerima kunjungan Direktur Utama PTGN Toto Yulianto di Banda Aceh.
Dalam pertemuan itu, BPMA dan PTGN membahas pasokan serta monetisasi gas dari Wilayah Kerja (WK) migas Aceh. Selama ini PTGN, anak usaha subholding gas PT PGN Tbk, membeli gas dari WK “B” dan Blok A untuk disalurkan ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan industri di Sumatera Bagian Utara.
Direktur Utama PTGN, Toto Yulianto, menegaskan kesiapan menyerap seluruh volume gas bumi dari Aceh. “Kami berharap sinergi semakin kuat, apalagi tantangan pasokan gas di Sumatera dan Jawa cukup besar,” ujarnya.
Deputi Keuangan dan Monetisasi BPMA, Afrul Wahyuni, menambahkan bahwa kontraktor migas di Aceh terus melakukan eksplorasi cadangan baru.
Di antaranya PT PGE di WK B yang melalui seismik dan pengeboran di Lapangan Rayeu dan Arun OVB menunjukkan prospek menjanjikan.
BPMA menegaskan peran pembeli gas seperti PTGN sangat strategis, karena berkontribusi langsung terhadap penerimaan negara dan daerah. “Aceh sebagai penghasil migas harus merasakan manfaat nyata dari keberadaan industri ini,” kata Nasri.***
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar