Daerah

BPBD Sebut Tujuh Desa di Aceh Barat Terendam Banjir

  • Administrator
  • Senin, 10 Juli 2023
  • menit membaca
  • 242x baca
BPBD Sebut Tujuh Desa di Aceh Barat Terendam Banjir

VOA.Net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat menyebutkan sedikitnya Tujuh desa di tiga kecamatan daerah itu terendam banjir, dengan ketinggian air antara 20 hingga 50 sentimeter.

“Saat ini kami masih terus melakukan pendataan di lokasi banjir,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Aceh Barat, Mashuri kepada ANTARA, di Meulaboh, Aceh Barat, Provinsi Aceh, Sabtu.

Ada pun desa yang saat ini masih terendam banjir yakni Desa Pasi Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan, Desa Pasi Masjid dan Ranto Panyang Barat, Kecamatan Meureubo.

Kemudian, banjir juga merendam empat desa lainnya di Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat yakni Desa Alue Tampak, Meunasah Buloh, Padang Mancang, serta Gampong Masjid.

Mashuri mengatakan meski tujuh desa sudah dilanda banjir, hingga Sabtu malam belum ada masyarakat yang dilaporkan mengungsi.

Menurutnya, genangan banjir yang terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Aceh Barat itu disebabkan akibat hujan deras disertai angin kencang, sejak 30 Juni 2023, sehingga menyebabkan debit air sungai Krueng Meureubo meluap dan kemudian air mengenangi permukiman warga sekitar.

“Hingga saat ini air belum surut, kami masih berupaya mengerahkan personel ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan membantu masyarakat,” kata Mashuri.

Pencarian Warga Hilang

Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat bersama tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat, hingga Sabtu malam, masih melakukan pencarian terhadap M Isa (63 tahun), warga Desa Jambak, Kecamatan Pante Ceureumen, yang dilaporkan hilang sejak Sabtu dini hari.

“Korban dilaporkan hilang saat menjala ikan di kawasan sungai yang berada tidak jauh dari gubuknya,” kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Aceh Barat, Mashuri kepada Antara, Sabtu malam.

Mashuri menjelaskan, korban M Isa dilaporkan menghilang setelah pada Sabtu menjelang dini hari sekira pukul 01.30 WIB pergi menjala ikan di aliran sungai di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.

Setelah dilaporkan hilang, personel TNI, Polri bersama masyarakat berupaya melakukan upaya pencarian terhadap korban dengan menelusuri aliran sungai di kawasan itu.

“Warga sempat menemukan sehelai baju di pinggir sungai, namun belum bisa dipastikan apakan baju tersebut milik korban yang hilang atau bukan,” kata Mashuri menambahkan.

Ia mengatakan, tim gabungan yang turut melakukan upaya pencarian hingga Sabtu malam, belum berhasil menemukan korban dan upaya pencarian dihentikan sementara karena kondisi malam hari.

“Upaya pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang ini akan dilanjutkan pada Minggu pagi,” katanya.
Pihaknya mengharapkan agar korban dapat ditemukan dengan kondisi selamat.(**)

Tinggalkan Komentar

Kirim Komentar